Peristiwa ini luar biasa. Dalam falsafah Jawa yang namanya Tumbuk Ageng adalah perayaan syukur yang besar. Tumbuk yang artinya bertepatan atau berbarengan, sedangkan ageng artinya besar. Jadi Tumbuk Ageng artinya peristiwa besar yang secara kebetulan berbarengan.
Hal ini didasari dengan angka 8 (sewindu) dikalikan 8 menjadi 64. Kalau dalam siklus hidup manusia Jawa perayaan Tumbuk Ageng biasanya ditandai dengan adanya tumpengan dan kenduri. Tumpeng dimana bentuknya lancip ke atas mengajak untuk menyadari akan rahmat Allah yang selalu dicurahkan kepada manusia.
Mari kita hadiri perhelatan akbar ini dengan berduyun-duyun memenuhi kompleks GMKA dan mengikuti prosesi replika Maria Asumpta bersama Bapa Uskup Mgr Robertus Rubiyatmoko.
Semua demi Kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa seluruh umat beriman. Semoga Gua Kerep semakin menjadi oase iman umat.. per Mariam ad Jesum...#
INGAT YA HARI: RABU, 15 AGUSTUS 2018
PUKUL 16.30 WIB
AJAKLAH SAUDARA, TEMAN, DAN SAHABAT ANDA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar